×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Retribusi Jalan, Pelabuhan Rusak: Warga Kabaena Timur Tagih Janji Pemerintah

Monday, 20 October 2025 | October 20, 2025 WIB Last Updated 2025-10-21T02:55:18Z


Warga menilai pungutan tak sebanding dengan kondisi pelabuhan yang rusak dan minim fasilitas. Pemerintah diminta turun tangan. (Ft. Izn)

BOMBANA - TRANSJURNAL.com - Warga Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, kembali mengeluhkan retribusi di Pelabuhan Feri Kabaena Timur yang dinilai tidak sebanding dengan kondisi fasilitas yang ada. Mereka menyebut, pelabuhan yang rusak dan tak nyaman itu tetap menerapkan pungutan bagi penumpang dan kendaraan.


Setiap pengunjung yang masuk ke area pelabuhan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp4.000 per orang, sementara kendaraan bermotor yang akan menyeberang dibebankan biaya Rp20.000.


"Masuk pelabuhan bayar empat ribu, kendaraan dua puluh ribu. Tapi pelabuhannya rusak, jalan becek kalau hujan dan berlubang," keluh salah satu warga pengguna jasa feri, Senin (20/10/2025).


Warga mengaku sudah berkali-kali menyampaikan keluhan ke pemerintah daerah, namun hingga kini belum ada solusi. Pemerintah kabupaten disebut berdalih bahwa pelabuhan tersebut merupakan kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara (Dishub Sultra).


"Sudah bertahun-tahun begitu, katanya urusan provinsi. Tapi yang kami rasakan, sampai sekarang tidak ada perubahan," ujar warga lainnya dengan nada kecewa.


Masyarakat berharap agar Dishub Sultra segera melakukan perbaikan dan penataan ulang pelabuhan. Mereka juga mendesak anggota DPRD Provinsi Sultra dari Dapil Konawe Selatan–Bombana untuk menyuarakan keluhan ini ke pemerintah provinsi.


"Kalau pemerintah tetap menarik retribusi, ya seharusnya fasilitas juga diperbaiki. Jangan hanya pungut uang, tapi pelabuhan dibiarkan rusak begini," tambahnya.


Hingga berita ini tayang, pihak Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan masyarakat tersebut.


Laporan : Izan 

×
Berita Terbaru Update