Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Seorang Guru Honorer Jualan di Sekolah Berharap Jadi PPPK

Thursday 15 December 2022 | December 15, 2022 WIB Last Updated 2022-12-15T10:48:55Z

Potret seorang Guru Honorer yang sehari-harinya mengajar sambil berjualan di Sekolah tempat ia mengabdi. (Ft, MT)

JABAR - TRANSJURNAL.com
- Salah seorang guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang bernama Asep Ruslandi Sarhidi yang beralamat di kampung Babakan Bunut RT 02 RW 07 Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang yang berprofesi sebagai guru honorer sekolah dasar di Cipeuyeum 2 kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur.


Yang berstatus guru honorer dan mengajar pendidikan Agama Islam yang mengajar dari kelas 1 sampai kelas 6 khusus pelajaran agama menerangkan kepada awak media Nusantara' net tentang profesinya sebagai guru honorer yang belum diangkat menjadi guru tetap atau P3K 


Setiap pagi berangkat ke sekolah dasar paling pagi karena berdagang juga untuk menambah penghasilan yang setiap hari omsetnya sebesar Rp 30.000 perhari, lumayan untuk menambah penghasilan dapur tuturnya,yaitu berjualan es kantong jelly, tiktuk, kacang pilus dan sebagainya.


Tenaga guru honorer yang gajinya Rp 500.000 perbulan yang tentunya gak cukup buat resiko rumah tangga nya plus ditambah istrinya yang sama profesi nya sebagai guru honorer di salah satu Madrasah ibtidaiyah yang gajinya Rp 400.000 perbulan.


Asep Ruslan yang beranak 3 orang, yang pertama masih duduk di bangku sekolah sekolah Menengah atas, yang kedua duduk disekolah Dasar dan yang paling bontot masih balita yang tentunya penghasilan nya gak cukup,Asep Ruslan terpaksa mengajar sambil jualan es dan kacang lumayan katanya tuk tambahan resiko dapur.


Asep Ruslan berharap perhatiannya dari pemerintah dan instansi terkait untuk diangkat menjadi guru tetap atau p3k supaya lebih fokus lagi mengajar dan keluarga lebih sejahtera lagi.


"Apabila saya diangkat menjadi guru tetap saya tidak akan berjualan es lagi ungkapnya karena pingin anak anak lebih pintar lagi khusus nya pendidikan Agama Islam dan saya akan lebih fokus lagi mengajarnya kepada anak-anak," papar Asep Ruslan SPd.i yang lahir di Tanggeung Cianjur Selatan, 04 Desember 1980 atau 42 tahun.


Jarak rumah ke sekolah sekitar 5 km dan menggunakan kendaraan bermotor setiap paginya (MT).


Laporan : Makbuloh Taufik.

×
Berita Terbaru Update