![]() |
Sudirman, Kepala Desa Analere bersama Istri. (Ft.Akm) |
BOMBANA - TRANSJURNAL.com - Desa Analere, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara kini jadi sorotan berkat tangan dingin Kepala Desa Sudirman. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini memulai langkah besar sejak 1996, bermodalkan niat tulus untuk membawa pendidikan ke pelosok, hingga kini sukses membangun berbagai fasilitas penting untuk masyarakat desa.
Sudirman awalnya datang ke Poleang (yang kala itu masih bagian dari Kabupaten Buton) hanya berniat membeli coklat. Namun niat itu berubah ketika ia melihat banyak anak-anak di desa tidak bersekolah.
"Saya merasa berdosa karena punya ilmu, tapi tidak dimanfaatkan untuk membantu," ungkap Sudirman.
Dari rasa tanggung jawab itulah, ia mendirikan dua Sekolah Dasar di awal pengabdiannya, yang disusul dengan pembangunan SD lainnya lima tahun kemudian. Tak berhenti di situ, Sudirman juga mendirikan SMP sederhana di bawah kolong rumah warga yang akhirnya berkembang menjadi Sekolah Satu Atap (Satap) pada 2005.
Perjuangan Sudirman tidak hanya di bidang pendidikan. Tahun 2009, ia terjun ke dunia politik dan berhasil duduk sebagai anggota DPRD Bombana. Di masa jabatannya, ia turut mengusulkan pemekaran lima desa, termasuk Desa Analere yang akhirnya resmi berdiri pada 2012.
Enam tahun berselang, Sudirman dipercaya menjadi Kepala Desa Analere. Saat itu, desa masih tergolong sangat tertinggal. Namun berkat terobosan dan komitmennya, berbagai perubahan besar terjadi.
Sudirman menghadirkan listrik ke desa, membangun pasar sendiri agar warga tidak perlu berjalan jauh ke kabupaten sebelah, dan mendirikan TK, PAUD, Kantor Desa, hingga Posyandu.
Tak hanya itu, ia juga menjadi sosok di balik berdirinya SMA Negeri 19 Bombana yang kini aktif digunakan oleh warga desa.
"Saya ingin desa ini tidak lagi seperti dulu. Kami buktikan, dari ketertinggalan bisa menjadi desa yang maju," ujar Sudirman.
Kini, dengan semangat yang sama, Sudirman menyambut positif program nasional Koperasi Merah Putih yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai program ini sejalan dengan cita-citanya mengembangkan potensi hasil bumi desa.
"Kalau 80 ribu desa di Indonesia bisa punya Koperasi Merah Putih, saya yakin Indonesia Emas 2045 bisa terwujud," tutup Sudirman.
Laporan : Akmal