BOGOR - TRANSJURNAL.com - Lembaga Pewarta Warga Republik Indonesia (PWRI) DPC Bogor Raya menggelar rapat pembentukan panitia Forum Diskusi Lingkungan Hidup pada Selasa (26/8/2025). Forum ini dijadwalkan berlangsung September mendatang dengan tujuan memperkuat tanggung jawab moral terhadap kelestarian lingkungan di Kabupaten Bogor.
Ketua DPC PWRI Bogor Raya, Rohmat Selamat SH, menegaskan bahwa jurnalis yang tergabung dalam organisasi ini harus aktif menyikapi persoalan lingkungan. Apalagi, kata dia, jumlah anggota PWRI Bogor Raya mencapai lebih dari 100 orang.
"Saya meminta para jurnalis di PWRI Bogor Raya untuk turun langsung dan mendalami kasus kejahatan lingkungan hidup. Jika ada temuan, seperti penambangan liar atau alih fungsi hutan yang merusak, maka itu harus diungkap," tegas Rohmat.
Menurut Rohmat, banyak kerusakan lingkungan di Kabupaten Bogor disebabkan oleh aktivitas ilegal, mulai dari tambang galian C hingga eksplorasi mineral di kawasan hutan lindung, termasuk di wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Gunung Gede Pangrango.
Forum Lingkungan Hidup ini, kata Rohmat, bukan hanya sekadar diskusi, tetapi juga akan melibatkan pemerintah daerah, DLH, Polres Bogor, kejaksaan, hingga Kementerian Lingkungan Hidup. Tujuannya, mencari solusi pencegahan sekaligus menindak tegas pelaku perusakan lingkungan.
Sementara itu, inisiator acara sekaligus ketua panitia, A. Hidayat ST, menyebut forum ini akan melibatkan berbagai lapisan masyarakat. "Kita ingin menanamkan tanggung jawab moral untuk menjaga kelestarian alam. Ini langkah awal PWRI Bogor Raya untuk lebih serius mengawal isu lingkungan," ujarnya.
PWRI menegaskan komitmennya untuk konsisten mengawal persoalan lingkungan, agar keberlangsungan hidup manusia dan keseimbangan alam tetap terjaga di Kabupaten Bogor.
Laporan : Indrawan
.jpg)
