BOGOR - TRANSJURNAL.com - Di balik meja pelayanan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor 2 Cabang Cileungsi, tersimpan potret suram birokrasi publik yang kembali memancing kritik warga. Setelah unggahan seorang warga, Masline Nababan, viral karena mengaku harus "teriak dulu baru dilayani", transjurnal melakukan penelusuran langsung ke lapangan.
Kantor yang berlokasi di Jalan Alternatif Cibubur, Cileungsi, itu tampak ramai pengunjung sejak pagi. Namun, suasana antrean di dalam ruang pelayanan justru diwarnai kebingungan. Tidak ada meja informasi yang jelas, dan sebagian besar pengunjung tampak diarahkan oleh petugas keamanan (security), bukan oleh petugas pelayanan resmi.
"Saya mau tanya soal sertifikat, tapi disuruh nunggu. Sudah dua jam, yang melayani malah satpam. Padahal ini urusan resmi," ujar seorang warga yang enggan disebut namanya, Senin (27/10/2025).
Unggahan Masline Nababan di media sosial sebelumnya menggambarkan hal serupa. Ia datang sejak pukul 10.00 WIB untuk mengecek validasi sertifikat tanah, namun hingga sore hari belum juga mendapatkan kejelasan. "Masa harus teriak dulu baru dilayani? Kalau kayak begini, masyarakat bisa hilang kepercayaan," tulisnya.
Beberapa sumber lain yang ditemui tim transjurnal menyebutkan dugaan adanya "alur lambat yang disengaja". Mereka menduga, pelayanan publik di kantor tersebut sengaja dibuat berbelit agar warga akhirnya menggunakan jasa calo atau notaris mitra, yang kerap menawari bantuan di sekitar area kantor.
"Kalau lewat jalur resmi lama banget. Tapi kalau lewat orang dalam atau calo, bisa beres dalam seminggu," kata seorang warga yang pernah mengurus balik nama sertifikat di kantor yang sama.
Sementara itu, hingga berita ini dirilis, pihak BPN Kabupaten Bogor 2 Cabang Cileungsi belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi melalui nomor layanan publik BPN juga belum mendapatkan respons.
Publik kini menanti langkah tegas dari Kementerian ATR/BPN dalam menindaklanjuti laporan warga dan dugaan adanya pola pelayanan tidak profesional di salah satu cabang BPN terpadat di Kabupaten Bogor.
Laporan : Indrawan

