KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Dalam upaya mempercepat realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Ladongi, Kantor Pertanahan Kabupaten Kolaka Timur bergerak cepat dengan menggelar pertemuan koordinasi bersama para pemangku kepentingan. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju percepatan penyelesaian pengadaan tanah yang adil dan transparan bagi masyarakat terdampak.
Pertemuan yang berlangsung di Kolaka Timur tersebut dihadiri oleh Polres Kolaka Timur, Dandim Kolaka, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV, Kabag Pemerintahan Kolaka Timur, Kadis Perumahan, Permukiman dan Pertanahan, Kadis Perkebunan dan Hortikultura, Camat Ladongi, Lurah Atula, Kepala Desa Tongandiu, Satgas 'A' dan 'B' serta masyarakat terdampak langsung pembangunan Bendungan Ladongi.
Agenda utama dalam rapat ini adalah membahas Inventarisasi dan Identifikasi Kembali (Inven-Iden) pengadaan tanah proyek. Tahapan ini sangat krusial karena menjadi dasar penentuan bentuk dan besaran ganti kerugian yang akan diberikan kepada warga terdampak.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kolaka Timur, Wawan Setya Nugraha, menegaskan bahwa proses Inven-Iden akan dilaksanakan secara teliti, transparan, dan akuntabel. "Kami berkomitmen memastikan seluruh data subjek dan objek tanah benar-benar akurat, agar proses ganti kerugian berjalan adil, layak, dan sesuai peraturan," ujarnya.
Melalui langkah ini, Kantor Pertanahan Kolaka Timur berharap pelaksanaan pengadaan tanah Bendungan Ladongi dapat berjalan lancar tanpa mengorbankan hak-hak masyarakat. “Kami mengedepankan profesionalitas dan integritas, agar percepatan pembangunan nasional tetap sejalan dengan prinsip keadilan sosial,” tambah Wawan.
Pembangunan Bendungan Ladongi merupakan salah satu proyek strategis nasional di Sulawesi Tenggara yang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan air, memperluas irigasi pertanian, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dengan koordinasi lintas instansi yang kuat, pelaksanaan pengadaan tanah diharapkan dapat rampung tepat waktu dan menjadi contoh sinergi pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kolaka Timur.
Editor Redaksi
