Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sosialisasi Pembangunan Rumah Anti Gempa Berujung Ricuh, Ketua LSM Barak Angkat Bicara

Wednesday 28 December 2022 | December 28, 2022 WIB Last Updated 2022-12-28T18:00:35Z

Potret Ketua LSM BARAK Cianjur, Irwan Setiadi, ST pakai topi hitam terlihat sedang memprotes kegiatan sosialisasi pembangunan Rumah Anti Gempa yang menurutnya inprosedural. (Ft, Her)

CIANJUR - TRANSJURNAL.com -
Sosialisasi Pembangunan Rumah Anti Gempa, yang di gelar pada hari Jum' at, tanggal, 23 Desember 2022 lalu, bertempat di Gedung PGRI. Jl. Pangeran Hidayatullah No.129 Limbangansari- Cianjur, berujung Ricuh. Pasalnya, Masyarakat korban gempa menolak pembangunan rumah di kerjakan oleh pihak ketiga. Rabu, (28/12/2022)


Berawal dari Video kericuhan yang menyebar di Media Sosial mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Ketua LSM Barak Indonesia Markas Daerah Cianjur Irwan Setiadi, ST Angkat bicara.


"Saat kejadian Saya berada di lokasi bersama Rekan-rekan dan Masyarakat yang mendapat undangan melalui Desanya masing- masing. Kita pun pada saat itu tidak sedang dalam pengaruh alkohol, adapun kericuhan itu terjadi karena penolakan Masyarakat yang tidak mau proses pembangunan rumahnya di kerjakan oleh pihak ketiga, mereka ingin rumahnya di bangun sendiri," ungkap Irwan sapaan akrab Ketua LSM Barak Cianjur itu.


Kata Irwan, saat acara sedang berlangsung pihaknya mempertanyakan maksud dan tujuan kegiatan tersebut, siapa panitianya, apa dasar kegiatan itu. Namun pertanyaan tersebut tak satupun dari narasumber yang bisa menjawab, hanya cenderung menggiring pelaksanaan pembangunan Rumah anti gempa dilaksanakan oleh pihak ketiga, hal itulah yang membuat acara berakhir ricuh.


"Saya pribadi menjadi korban dari bencana alam gempa bumi ini, suatu kewajaran ketika saya bertanya tentang legalitas kegiatan tersebut kepada pihak yang ada di lokasi, dengan bertanya seperti itu tidak lantas menilai kami sebagai preman apalagi di isukan kami sedang dalam pengaruh alkohol, dengan tuduhan tersebut jelas kami tidak terima, sekali lagi kami tekankan pertanyaan yang kami lontarkan wajar- wajar saja, apalagi di lokasi ada orang PUPR, dari Perkimtan bahkan ada yang mengaku dari Kementerian PUPR yang lebih aneh lagi ada perangkat Desa yang tidak mengerti tentang Rumah tahan gempa menjadi narasumber," geram Irwan saat itu.


"Pandangan saya sebagai sosial kontrol, saya rasa ini sebuah kejahatan yang menyelinap dengan mengatasnamakan instansi pemerintah. Disini kita semua yang berdiri di sosial kontrol, kita jangan berdiam diri. Hukumnya wajib kita ikut berperan mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwasanya regulasi dan mekanisme tidak seperti yang di sampaikan oknum- oknum kemarin yang ada di lokasi. Kami khususnya LSM BARAK INDONESIA akan terus mengawal dan mempertanyakan bagaimana sampai bisa terselenggara acara tersebut. Sampai pemangku wilayah disini Bapak Camat Cianjur sendiri tidak mengetahui ini kegiatan tentang apa dan mensosialisasikan apa. Kita harus sadar ini bencana, bahwasanya Masyarakat hanya bisa memasrahkan masa depannya ke pihak pemerintah. Jadi pemerintah juga harus pandai merangkul dan meraih empati masyarkat. Jangan malah berbalik membuat masyarakat makin bimbang akan masa depannya. Pemerintah juga harus mau dan berani serta mengajak elemen Masyarakat untuk mensosialisakan tentang bantuan bantuan tersebut. Saya disini, pemerintah akan sangat terbantu dan akan jauh dengan kegaduhan. Dengan syarat melibatkan elemen Masyarakat  yang berkompeten di bidang tersebut. Bahkan saya yakin pemerintah juga melihat fakta di lapangan elemen masyarakat secara tidak langsung sudah ikut terlibat," sambungnya.


Lebih lanjut Irwan sampaikan bahwa Pemerintah diharapkan jangan alergi menerima kritikan masyarakat jika fakta di lapangan seperti itu. Pemerintah Daerah sudah mengedepankan birokrasi dan gengsi. Sehingga disinilah Masyarakat berteriak menyampaikan kritik di muka umum. Pemerintah Daerah harus bisa lebih mengimbangi keinginan Masyarakat dan membuka ruang dialog dengan Masyarakat agar lebih real bagaimana keluhan keluhan Masyarakat.


"Dan saya juga menyarankan kepada Bupati Cianjur, jangan terlalu mengeluarkan statemen yang kurang bisa di terima di hati masyarakat. Saya yakin ketika kerjasama Pemda, instansi terkait dan melibatkan  elemen Masyarakat, ini akan menjadikan sebuah kebersamaan yang hakiki dan kinerja Pemerintah akan diterima dengan kepuasan yang tinggi oleh Masyarakat. Mungkin seperti itu, saya selaku ketua LSM BARAK INDONESIA MARKAS DAERAH CIANJUR, agar Cianjur kita ini cepat bangkit seperti yang di digadang-gadangkan oleh Pemerintah sendiri. Jangan menjadikan momen ini menjadi sebuah prestasi jelek oleh Pemerintah. Saya juga menghimbau kepada instansi Kepolisian, jangan segan segan menindak oknum yang bermain dengan bantuan tersebut. Saya rasa dengan kebersamaan dan kerja sama pihak terkait dan melibatkan Masyarakat, musibah ini akan segera teratasi bersama sama. Jangan ada pembiaran ketika ada oknum yang menyalah gunakan kewenangannya, sehingga semena mena kepada masyarakat khusus nya masyarakat yang terdampak bencana ini. Kita sikapi dengan cerdas dan cermat serta berperan aktif agar bencana ini cepat teratasi. Semoga pendapat saya ini bisa dijadikan pertimbangan oleh pemerintah dan sampai ke instansi- instansi yang memang di tunjuk untuk menangani hal ini. Dan semoga di jadikan sebuah pertimbangan agar semua berjalan lancar tanpa ada oknum jahat yang berkeliaran memanfaatkan situasi dengan mencari keuntungan pribadi," pungkas Irwan Setiadi.


Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan  Kabupaten Cianjur, Kholis Mukhlis, saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, terkait isu pembangunan Rumah anti gempa menuturkan bahwa ia belum bisa memberi jawaban.


"Maaf Pak, terkait itu saya tidak bisa berbicara banyak, takut salah, karena juklak juknisnya pun sedang dalam penyusunan," jawabnya singkat. 


Laporan : Heri Saeful Anwar

×
Berita Terbaru Update