Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

IPANI dan PPNI Lakukan Kegiatan Pemulihan Anak Trauma Dampak Gempa

Friday 13 January 2023 | January 13, 2023 WIB Last Updated 2023-01-14T00:58:55Z


CIANJUR - TRANSJURNAL.com -
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pusat dan Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI) Jawa Barat lakukan kegiatan program pemulihan anak pasca gempa Cianjur. Sasaran pertama dikunjungi SD Negeri Kencana Sari tepatnya di Desa Limbangan Sari Kecamatan Cianjur, Jum'at, 13/1/2023.                                                             

  

Menurut Yani Setiasih, S.Kep., Ners., M.Kes mengatakan bahwa hadirnya IPANI di Cianjur dalam rangka berbagi dan mengindentifikasi permasalahan terkait kesehatan terutama psikologis anak pasca trauma gempa yang dialami anak-anak di Cianjur.


"Kami adakan streaming dengan memberi permainan untuk menghibur sesuai dengan tahap perkembangan anak," katanya.


Kata Yani, selain permainan diberikan pula asupan makanan yang bergizi serta obat-obatan sebagai bahan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) serta mengedukasi anak korban gempa yang masih dalam situasi trauma.


"Kita juga bawa sedikit hadiah atau bingkisan untuk memanjakan anak yang isinya tentu bergizi, seperti susu karena anak-anak suka terhadap hadiah serta obat-obatan yang bersifat P3K sekaligus buat edukasi anak-anak," timpal Yani dengan senyum khasnya.



Dr. Allenidekania, SKp., MSc selaku Ketua IPANI dan PPNI Pusat turut menjelaskan bahwa tujuan kedatangan mereka di Cianjur khususnya di SD Negeri Kencana Sari ini ingin berbagi, sekaligus mengajarkan kesehatan yang sederhana plus trauma hilang.


"Kita datang dari PPNI pusat empat personil serta ditambah dari IPANI 20 Personil total 24 personil dengan tujuan yang sama agar anak-anak kembali sehat seperti biasanya dan trauma yang mereka alami cepat normal kembali," ucapnya penuh semangat.


Sementara itu, Yeti Sunaryati Kepala SD Negeri Kencana Sari beberkan sejumlah bangunan Sekolahnya yang rubuh pasca dilanda gempa bumi saat itu sudah tidak layak digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.


"Dua bangunan Sekolah ini rubuh total saat terdampak gempa, satu gedung dan ruangan Kepala Sekolah, ruangan Tata Usaha guru serta ruang kelas belajar mengajar siswa, satunya lagi gedung Musholla serta UKS hancur," bebernya.


Laporan : Dhanu Amin Suharyadi

×
Berita Terbaru Update