Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bupati Koltim Abd Azis dan Istri Gemerlapkan Sultra Tenun Karnaval 2023 dengan Motif Sorume

Sunday 3 December 2023 | December 03, 2023 WIB Last Updated 2023-12-03T08:54:32Z

Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, SH., MH bersama Istri, Hartini Azis, A.Ma turut meramaikan acara tenun karnaval dengan menggunakan batik motif Sorume asal Kolaka Timur yang berkilau dihadapan para tamu undangan dan ribuan masyarakat di halaman Kantor Wali Kota Kendari pada Sabtu malam (2/12/2023). (Ft, Ist)

KENDARI - TRANSJURNAL.com -
Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abd Azis, SH., MH dan Istri, Hartini Azis, A.Ma, mengukir kesan pada Sultra Tenun Karnaval Tahun 2023 dengan kehadiran mereka yang meramaikan acara bertema "Legenda Sultra".


Kegiatan yang diawali oleh Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol (P) D (HC) Andap Budhi Revianto, S.I.K,. M.H yang berlangsung di depan Kantor Walikota Kendari pada Sabtu malam (2/12/2023), dengan turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Koltim, Andi Muhammad Iqbal Tongasa, S.STP., M.Si, beserta istri.


Bupati Kolaka Timur bersama Istri dan Sekda Kolaka Timur bersama Istri.

Bupati Koltim dan istri memukau tamu undangan serta ribuan masyarakat saat tampil memamerkan keindahan tenunan khas daerah, motif Sorume. Tak hanya itu, sejumlah model juga memeriahkan acara dengan peragaan busana yang mengusung motif Sorume.


Pj. Gubernur Sultra, melalui sambutannya yang diunggah di laman Facebook PPID Utama Provinsi Sultra, menyampaikan bahwa Sultra Tenun Karnaval adalah perayaan untuk memperingati Hari Tenun Indonesia yang telah diatur dalam Keputusan Presiden. 


Beliau menyoroti arti mendalam dari kain tenun, menyebutnya sebagai karya seni yang mencerminkan harmoni keberagaman, pengetahuan, budaya, kepercayaan, dan lingkungan hidup masyarakat Sulawesi Tenggara.


Istri Bupati Kolaka Timur, Hartini Azis, A.Ma tampil di panggung tenun karnaval dengan menggunakan kostum batik motif Sorume asal Kolaka Timur.

Pj. Gubernur menekankan bahwa kain tenun bukan hanya simbol keberagaman, melainkan juga potensi ekonomi yang tidak boleh meninggalkan budaya. Beliau menugaskan dinas terkait, termasuk bupati dan walikota, untuk memperbaiki data sebaran perajin tenun di Sultra guna mengoptimalkan potensi ekonomi.


Sebagai Pj. Gubernur dan Sekjen Kemenkumham RI, beliau memandang perlunya perlindungan terhadap tenun Sultra. Langkah-langkah strategis yang disarankan melibatkan para bupati dan wali kota untuk mendaftarkan tenun, dengan merujuk pada data Kekayaan Intelektual Regional (KIR) yang mencatat 49 tenun, termasuk lima yang berpotensi besar: Tenun Moronene, Motif Ukiran Talulu, Motif Tenun Tolaki, Motif Tenun Kalo Sara, dan Motif Tenun Masalili Muna.


Laporan Redaksi 

×
Berita Terbaru Update