JAKARTA - TRANSJURNAL.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menghadiri acara Halalbihalal Keluarga Besar Realestat Indonesia (REI) yang digelar di Sheraton Grand Jakarta pada Senin (21/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Menteri Nusron menyoroti pentingnya pemanfaatan tanah telantar sebagai bagian dari strategi nasional dalam pembangunan perumahan rakyat.
Dalam sambutannya, Nusron menekankan bahwa tanah-tanah yang tidak produktif dapat dioptimalkan untuk mendukung program Propertinomic 2.0 yang diinisiasi REI. Program tersebut bertujuan membangun satu juta rumah di kawasan perdesaan tanpa menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Program ini menjadi solusi konkret untuk menjawab kebutuhan hunian masyarakat di pedesaan. Pemerintah siap mendukung, salah satunya melalui pemanfaatan tanah telantar," ujar Nusron di hadapan para anggota REI.
Ia juga menambahkan bahwa Kementerian ATR/BPN tengah menyusun langkah-langkah konkret untuk mengidentifikasi dan mereklasifikasi tanah-tanah yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Langkah ini dianggap strategis untuk mempercepat realisasi pembangunan perumahan berbasis masyarakat.
Propertinomic 2.0 REI sendiri merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya yang memadukan sektor properti dengan pendekatan ekonomi kerakyatan. Dengan pendekatan ini, diharapkan pertumbuhan sektor properti tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, tetapi juga merata hingga ke pelosok desa.
Menteri Nusron menyatakan siap berkolaborasi lebih erat dengan REI dan berbagai pemangku kepentingan lainnya guna memastikan keberhasilan program ini.
"Kita harus menciptakan ekosistem kolaboratif agar mimpi satu juta rumah di desa bisa terwujud, bukan sekadar wacana," tutupnya.
Laporan Redaksi
