Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gedung Baru 7 Tahun, Atap Kelas SMKN 1 Cileungsi Ambruk, 32 Orang Jadi Korban

Wednesday, 10 September 2025 | September 10, 2025 WIB Last Updated 2025-09-10T10:53:09Z


BOGOR - TRANSJURNAL.com
- Kualitas pembangunan gedung sekolah kembali jadi sorotan. Atap ruang kelas di SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, roboh pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Insiden ini mengakibatkan 32 orang terluka, terdiri dari siswa dan guru yang sedang berada di dalam kelas.


Yang mengherankan, bangunan tersebut tergolong masih baru. Seorang guru di SMKN 1 Cileungsi mengungkapkan usia ruang kelas itu baru 7 tahun. "Usianya belum lama, tapi tiba-tiba ambruk begitu saja tanpa ada tanda-tanda," ujar guru berinisial E saat ditemui.


Akibat runtuhnya atap, puluhan korban langsung dilarikan ke RS Thamrin dan RS Mery Cileungsi. Dari jumlah itu, 26 orang sudah diperbolehkan pulang, sementara 6 orang lainnya masih dirawat intensif karena mengalami patah tulang.



Seorang siswa korban selamat menceritakan detik-detik mencekam saat kejadian. "Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tiba-tiba atap jatuh dan kami semua ketiban material. Banyak teman saya yang teriak-teriak minta tolong," ungkapnya.


Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison, membenarkan peristiwa tersebut. Ia memastikan pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar bangunan untuk mencegah masyarakat mendekat. 


"Kami sudah menutup akses ke lokasi. Petugas damkar dan keamanan sedang mengevakuasi barang-barang yang tertinggal di bawah reruntuhan," jelas Edison.



Peristiwa ini menimbulkan tanda tanya besar soal kualitas bangunan sekolah. Jika usia gedung baru 7 tahun sudah roboh, publik wajar curiga ada persoalan serius dalam proses pembangunan. Warga dan pihak sekolah berharap ada investigasi menyeluruh, baik dari aparat penegak hukum maupun dinas terkait, agar kejadian serupa tidak lagi mengancam keselamatan siswa.


Kini perhatian tertuju pada Pemerintah Kabupaten Bogor dan Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk segera mengambil langkah konkret. Insiden di SMKN 1 Cileungsi menjadi alarm keras bahwa keselamatan siswa tidak boleh dipertaruhkan oleh kualitas bangunan yang buruk.


Laporan : Indrawan 

×
Berita Terbaru Update