![]() |
| Saat acara berlangsung, suasana sosialisasi program perumahan bersubsidi di gedung serbaguna Pemerintah Kabupaten Bogor. (Ft. Idr) |
BOGOR - TRANSJURNAL.com - Suasana sosialisasi program perumahan bersubsidi di Gedung Serbaguna Pemkab Bogor mendadak panas, Senin (03/11/2025).
Bukan karena isu kebijakan, tapi lantaran puluhan awak media merasa dipermainkan oleh panitia acara yang meminta mereka mengisi daftar absen kehadiran saat tengah meliput kegiatan tersebut.
Acara yang dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait itu awalnya berlangsung lancar. Namun, sekitar pukul 14.20 WIB, sejumlah panitia yang disebut berasal dari unsur ASN meminta seluruh wartawan yang hadir membuat daftar hadir dan menyerahkannya kepada panitia (PIC).
"Awalnya kami pikir untuk pendataan biasa, jadi kami buatkan absen kolektif dan serahkan ke panitia sekitar pukul 15.00," ujar salah satu jurnalis lokal yang enggan disebut namanya.
Namun, hingga acara berakhir sekitar pukul 18.00 WIB, tidak ada penjelasan dari pihak panitia soal maksud permintaan daftar hadir tersebut. Puluhan wartawan pun mulai geram dan menuntut klarifikasi.
Sekitar pukul 18.15 WIB, para awak media mendatangi Kantor Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor untuk meminta penjelasan. Namun, tak satu pun perwakilan panitia mau menemui mereka.
"Kami datang baik-baik, hanya ingin tahu absen itu untuk apa. Tapi tidak ada satu pun yang mau menjelaskan, seolah kami dipermainkan," ujar salah satu wartawan.
Aksi spontan tersebut akhirnya menjadi sorotan di kalangan jurnalis Bogor. Mereka menilai langkah panitia meminta absen media tanpa penjelasan yang jelas bisa menimbulkan kesan tidak transparan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak panitia maupun perwakilan Pemkab Bogor belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.
Laporan : Indrawan
