![]()  | 
| Lokasi pengolahan ubur-ubur yang diduga masuk wilayah hutan lindung di Desa Tapuhaka Kecamatan Kabaena Timur. (Ft. Ist) | 
BOMBANA - TRANSJURNAL.com - Drama seputar aktivitas pengolahan ubur-ubur di pesisir Desa Tapuhaka, Kecamatan Kabaena Timur, Kabupaten Bombana, terus berlanjut.
Setelah sebelumnya ramai soal dugaan pembabatan mangrove oleh oknum guru, kini warga kembali menemukan sejumlah lokasi pengolahan ubur-ubur yang diduga berada di kawasan hutan lindung yang masih beroperasi hingga saat ini.
Sejumlah warga mengaku heran karena hingga kini masih ada pelaku usaha yang tetap beroperasi, padahal pemerintah dan kepolisian telah mengeluarkan imbauan penghentian kegiatan di area tersebut.
"Mengapa cuma oknum guru yang jadi sorotan? Kasihan dia sudah keluarkan biaya banyak dan sekarang lokasinya sudah tidak beraktivitas. Sementara yang lain masih jalan tapi tidak disorot," ujar seorang warga Tapuhaka yang enggan disebut namanya, Senin (3/11/2025).
Warga lain juga berharap agar pemerintah bersikap adil dalam menegakkan aturan.
"Kami berharap ada kebijakan juga untuk dia (oknum guru), karena masih ada lokasi lain yang juga mengubah bentuk pantai dan dijadikan tempat pengolahan ubur-ubur, tapi tetap beraktivitas. Harusnya beliau juga diizinkan mengolah," imbuhnya.
Sementara itu, La Musi, pemilik kebun kelapa yang sempat digunakan lokasi pengolahan oleh sang guru, menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan tidak bermaksud merusak lingkungan. Ia mengaku hanya menimbun sebagian kecil area pesisir dan menebang satu pohon mangrove di batas luar kebunnya.
"Betul ia menebang satu pohon mangrove, tapi itu di batas terluar kebun yang langsung berbatasan dengan rawa pasang surut. Ia juga sudah mengakui di hadapan pemerintah bahwa tidak tahu lokasi itu masuk kawasan hutan lindung," kata La Musi.
Menurutnya, setelah mendapatkan peringatan dari pihak pemerintah dan kehutanan, aktivitas di lokasi tersebut langsung dihentikan.
"Ia patuh pada arahan pemerintah. Tapi ia harap aturan ini berlaku adil untuk semua, bukan hanya dia," tambahnya.
Laporan : Izan
