KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Koordinasi kemiskinan di daerah mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2020 tentang Tata Kerja dan Penyelarasan Kerja Serta Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten dan Kota.
Untuk itu, upaya Pencegahan Kemiskinan Ekstrim (PKE) di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) menggandeng Sekretariat Wakil Presiden (SetWapres) Republik Indonesia (RI). Menggelar Pertemuan Kolaborasi bersama Stakeholder di Aula rapat Kantor Bupati Koltim, Rabu (2/11/2022).
Nampak hadir dalam kegiatan itu, Dekan Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), NGO, para Pimpinan OPD, Camat, Lurah, Desa, LSM, Ormas dan Pers.
Pada kesempatan itu, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Kolaka Timur, Dr. Mustakim Darwis, SP., M.Si mengatakan bahwa upaya penanganan kemiskinan ekstrim itu bukan hanya tanggungjawab Pemda, melainkan tanggungjawab semua pihak yang terkait.
"Iya memang benar, bahwa masalah kemiskinan bukan hanya tanggungjawab Pemda, namun juga tanggungjawab kita semua. Kolaborasi sangat penting untuk menuntaskan kemiskinan ekstrim di Kolaka Timur," katanya.
Plt. Bupati Koltim, Abd Azis, SH yang diwakili Asisten II mengatakan, bahwa pihaknya akan membentuk Sekretariat secara bersama guna untuk penanganan Kemiskinan Ekstrim di wilayah Kabupaten Kolaka Timur Privinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Nanti secepatnya kita akan bentuk Sekretariat bersama dalam hal penanganan Kemiskinan Ekstrim ini,"tuturnya.
Karena itu kata Asisten, masyarakat sekarang membutuhkan bukti yang nyata, bukan hanya teori saja tetapi implementasi yang harus dibuktikan.
"Maka dari itu, setelah rapat ini kita akan bentuk tim khusus penanganan Kemiskinan Ekstrim di Koltim,"ujarnya.
Ditempat yang sama, salah satu anggota Sekretariat Wakil Presiden RI (SetWapres) Priyan Budi menjelaskan bahwa Pencegahan Kemiskinan Ekstrim yang tengah berlangsung merupakan pertama kali dilakukan di Indonesia dan digelar di Kolaka Timur.
"Jadi Kolaka Timur menjadi daerah pertama yang kami kunjungi. Kami akan jadikan Kolaka Timur sebagai Role Model dalam penuntasan kemiskinan ekstrim," pungkasnya.
Laporan : TJ
