Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

ASN Koltim Tes Urine, 153 Dinyatakan Negatif

Thursday 22 December 2022 | December 22, 2022 WIB Last Updated 2022-12-22T16:28:00Z

Ketua DPRD Koltim, Suhaemi Nasir, S.Pd., M.Pd saat interview awak media di teras Kantor Bupati usai tes urine. (Ft, TJ)

KOLTIM - TRANSJURNAL.com -
Badan Narkotika Nasional (BNN) kabupaten Kolaka menggelar tes urine khusus Aparatur Sipil Negara (ASN) kabupaten Kolaka Timur, 153 orang dinyatakan negatif. Pemeriksaan tersebut dilakukan di Kantor Bupati Koltim, Kamis, 22/12/2022.


Hal ini disampaikan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka Timur, Suhaemi Nasir, S.Pd., M.Pd usai tes urine.


"Dari 172 orang yang terdaftar sebagai ASN yang akan di tes urine hanya 153 yang hadir dan Alhamdulillah hasilnya negatif semua," sebut Ketua Dewan saat dikonfirmasi awak media.


Adapun selebihnya, kata Suhaemi dikarenakan sementara dinas luar sehingga tidak sempat mengikuti tes urine yang dilaksanakan pada hari ini dan selanjutnya tetap akan diperiksa pihak BNN setelah selesai tugas luar mereka.


"Yang tidak sempat hadir hari ini karena tugas luar atau sakit akan dilanjutkan nanti di Kolaka, bahkan sebentar malam Kepala BNN bersama Kapolres sidak ke masyarakat," katanya.


Lebih lanjut, Ketua DPRD mengatakan hasil tes diumumkan secara transparan, karena setelah dirinya diperiksa hasilnya langsung dilihat dan diketahui .


"Sehingga saya merasa ini suatu langkah yang perlu kita apresiasi, kenapa? karena paling tidak dengan negatifnya semua ini kita apresiasi Pemda," ucapnya.


Kata dia, kegiatan tes urine ini bukan tes urine secara dadakan, namun pihaknya telah merencanakan sejak beberapa waktu lalu.


"Tahun ini memang saya sudah pernah mengagendakan dengan kepala BNN karena melihat generasi muda kita sekarang diduga menghawatirkan," terangnya.


"Makanya saya apresiasi baru kali ini bisa terlaksana artinya suatu langkah maju sehingga dengan negatifnya semua ASN yang hadir tadi itu kan kita perlu apresiasi, artinya ketika kita turun di Masyarakat kita tidak lagi merasa bahwa apa yg kita laksanakan kita sendiri belum melaksanakan setelah ditindak lanjuti dengan turun ketempat-tempat  yang dianggap rawan," tambahnya.


Sementara itu, Kepala BNN Kolaka Bentonius Silitonga mengatakan pihaknya mengapresiasi Pemerintah Daerah Kolaka Timur yang telah mewujudkan terselenggaranya kegiatan tersebut.


"Kami apresiasi Pemda Koltim dalam hal ini Bupati yang luar biasa, karena tidak semua kepala Daerah punya kepedulian terhadap narkoba sehingga telah mewujudkan apa yang diharapkan Bapak  Presiden RI bahwa Negara kita ini darurat Narkoba," ucap Bentonius dihadapan para awak media.


Menurutnya, tidak ada satupun wilayah di Indonesia ini bersih dari narkoba semuanya sudah terkontaminasi, oleh sebab itu dengan terselenggaranya kegiatan tersebut maka Pemda Koltim telah menjalankan amanat undang-undang nomor 35 dan telah menjalankan instruksi presiden nomor 2 tahun 2020 tentang rencana aksi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkotika.


"Sekaligus menjalankan peraturan menteri dalam negeri (Permendagri) no.12 tahun 2019 tentang fasilitas pemda terhadap kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan peredaran narkotika," jelasnya.


Ia berharap agar kedepannya Pemda Koltim semakin meningkatkan kegiatan ini secara masif karena bahaya narkotika adalah bahaya laten yang bisa menghancurkan satu generasi.


"Ini sama halnya dengan genosida mungkin tidak tampak dimata tetapi nanti kalau kita biarkan terus sama saja kita menjadi bom waktu, saya ikuti pernyataan Stevens  beliau menyampaikan begini, bahwa narkotika adalah senjata pembunuh massal yang paling efektif jadi bisa menghancurkan satu generasi," ungkapnya.


"Jadi melalui kegiatan seperti ini  kita harapkan ada Perda yang lebih komprehensif menjadi payung hukum menjadi regulasi atau legal standing Pemda Koltim sehingga menjadikan masyarakat memiliki kekuatan atau ketahanan diri dalam menangkal peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkotika," sambungnya.


Lebih jauh ia menuturkan bahwa wilayah Koltim adalah jalur lintasan yang paling aman untuk bandar mencari jaringan. Ia  menyebut awal tahun 2021  BNN pernah mencegah barang masuk 89 KG dari Bajoe ke Kolaka dan akan melintasi Koltim termasuk belum lama ini BNN juga  berhasil mencekal di Malili yang akan mengarah ke wilayah Koltim

.

"Dan pelakunya dari Kolut lewat mobil box yang didalamnya itu adalah Susu yang dicampur dengan Narkoba 10 kg jenis Shabu, bayangkan ini setiap hari mondar mandir dari Kolaka Utara, Kolaka lalu ke Koltim sampai Kendari," tuturnya.


Untuk itu, Ia menghimbau peran masyarakat  dan peran para OPD dalam  hal ini Kadis 


"Contoh dinas perhubungan memiliki wewenang juga ada Satpol-PP, ada Polres yang sebentar lagi akan terbentuk disini maka semua akan bekerja sampai lintas pemerintah yang paling rendah mulai  Camat baru Desa, Lurah, RT, RW sampai tingkat masyarakat.


"Sehingga keluarga memiliki ketahanan ini yang harus disinergikan, saya rasa dasarnya adalah regulasi yang menjadi  payung hukumnya," tutupnya.


Laporan : TJ

×
Berita Terbaru Update