Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Di Tengah Keterbatasan, Madrasah Aliyah Swasta Ash Shabirin Kabaena Timur Gelar Ulangan Semester, Semangat Siswa Bikin Terharu

Sunday, 23 November 2025 | November 23, 2025 WIB Last Updated 2025-11-24T02:50:59Z

Kegiatan Ulangan Semester ganjil di MAS Ash Shabirin Kabaena Timur dengan fasilitas seadanya. (Ft.Izn)

BOMBANA - TRANSJURNAL.com -
Ulangan semester ganjil di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Ash Shabirin yang terletak di Desa Tapuhaka Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar Ulangan Semester, Selasa (24/12/2025), berlangsung dengan suasana yang tidak biasa. 


Sekolah yang berdiri dengan fasilitas serba terbatas itu menunjukkan bahwa semangat menuntut ilmu tak pernah padam, meski ruang kelas masih sederhana dan sarana belajar belum memadai.


Sejak pagi, tampak para siswa datang dengan penuh antusias. Beberapa terlihat memegang buku catatan yang mulai lusuh, sebagian lainnya tampak sibuk mengulang materi pelajaran di serambi madrasah. Tak ada raut mengeluh, tak ada keluhan tentang kondisi sekolah. Justru, yang tampak adalah semangat yang jarang terlihat di sekolah lain yang jauh lebih lengkap fasilitasnya.



Kepala MAS Ash Shabirin, Anita S.Pd, mengatakan bahwa pelaksanaan ulangan semester ganjil tahun ini menjadi momentum penting bagi siswa dan guru untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran berjalan. Ia mengaku bangga terhadap antusiasme seluruh siswa, meski sekolah masih "bertahan hidup" dengan fasilitas seadanya.


"Alhamdulillah, hari ini kami menjalankan ulangan semester ganjil dengan penuh kebahagiaan. Anak-anak sangat bersemangat. Ujian ini penting, bukan hanya untuk nilai, tapi untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah diberikan guru sepanjang semester," ujar Anita.


MAS Ash Shabirin memiliki 22 mata pelajaran yang diajarkan oleh 17 guru. Jumlah tenaga pendidik itu sebenarnya telah cukup untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. Bahkan, para guru disebut memiliki komitmen tinggi untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan maksimal, walaupun ruang kelas dan peralatan sekolah masih minim.


"Kami tidak kekurangan guru, Alhamdulillah. Yang kurang itu adalah fasilitas. Ruangan kelas masih sederhana, meja dan kursi sebagian sudah tidak ideal, dan beberapa peralatan belajar belum ada. Tapi kami tetap berusaha memberikan yang terbaik," lanjutnya.



Pada saat ujian berlangsung, para guru terlihat menyebar di setiap ruang untuk mengawasi siswa. Ada yang mengawasi di ruang kelas kecil, ada yang di ruangan terbuka, ada pula yang mengatur siswa agar tetap kondusif meski tempat duduk saling berdekatan. Semuanya dilakukan dengan kesungguhan yang membuat suasana ujian terasa begitu hangat.


Anita mengatakan bahwa sekolahnya tidak ingin kalah dari madrasah lain yang lebih besar. Keterbatasan bukan alasan untuk menghentikan kualitas pendidikan. Justru, kondisi ini memicu sekolah untuk terus berbenah dan berupaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik ke depan.


"Kami berharap suatu saat fasilitas sekolah lebih diperhatikan. Anak-anak ini punya semangat luar biasa. Mereka layak mendapatkan ruang kelas yang lebih layak dan sarana lebih memadai. Tapi yang terpenting hari ini, ulangan berjalan lancar," kata Anita.



Para siswa pun terlihat serius mengerjakan soal. Tidak sedikit dari mereka yang berharap nilai ujian ini menjadi pembuktian bahwa mereka mampu bersaing dan menunjukkan kualitas meski berasal dari madrasah kecil di desa.


Pelaksanaan ulangan semester di MAS Ash Shabirin Kabaena Timur Desa Tapuhaka menjadi gambaran bahwa pendidikan tidak selalu berdiri di atas gedung megah atau fasilitas modern. 


Terkadang, nilai belajar justru lebih terasa ketika semua dijalani dalam keterbatasan, karena di situlah keteguhan dan semangat sesungguhnya diuji. Dan hari ini, di Tapuhaka, semangat itu nyata terlihat.


Laporan : Izan 

×
Berita Terbaru Update