BOGOR - TRANSJURNAL.com - Musyawarah Daerah (Musda) XVI DPD KNPI Kabupaten Bogor resmi digelar dengan lancar dan tertib, Sabtu (22/11/2025). Menariknya, pelaksanaan Musda kali ini berlangsung tanpa kehadiran satu pun pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Namun, alih-alih menjadi hambatan, situasi tersebut justru menjadi penegas independensi dan netralitas organisasi pemuda terbesar di Kabupaten Bogor itu.
Ketua OC Musda XVI, Ilham Ari Sutaji, S.H., menegaskan bahwa ketidakhadiran pejabat Pemda tidak memengaruhi jalannya forum, bahkan memperkuat komitmen KNPI sebagai organisasi yang berdiri di atas kepentingan pemuda, bukan kepentingan politik mana pun.
"Tidak hadirnya pejabat Pemda bukan persoalan. Justru ini menguatkan bahwa seluruh proses Musda murni diselenggarakan oleh pemuda, untuk pemuda, dan tanpa intervensi kepentingan mana pun," tegas Ilham dalam keterangannya.
Ia menambahkan, panitia berkomitmen penuh menjaga Musda tetap objektif, transparan, dan mengedepankan nilai-nilai demokrasi di tubuh organisasi kepemudaan.
Dukungan terhadap sikap ini datang dari berbagai unsur Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Salah satunya disampaikan Ketua PD Generasi Muda Konghuchu Kabupaten Bogor, Isan, yang menilai kemandirian Musda menjadi momentum penting untuk kembali menegaskan marwah KNPI sebagai wadah pemersatu pemuda lintas latar belakang.
"Saya sepakat dengan panitia pelaksana. Semua kepentingan pemuda harus menjadi substansi utama Musda, dan kita jangan sampai terjebak dalam pragmatisme. KNPI harus tetap menjadi ruang yang sehat bagi ide, gagasan, dan masa depan pemuda Bogor," ujar Isan.
Musda XVI ini diharapkan melahirkan keputusan strategis untuk memperkuat peran pemuda dalam pembangunan daerah. Melalui Musda yang berlangsung independen dan bebas intervensi, KNPI Kabupaten Bogor berharap seluruh rekomendasi dan keputusan yang dihasilkan menjadi pijakan nyata dalam mendorong persatuan serta kolaborasi antar organisasi kepemudaan.
Dengan atmosfer yang kondusif dan penuh semangat kemandirian, Musda XVI KNPI Bogor menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa pemuda mampu berdiri tegak, solid, dan independen, meski tanpa kehadiran unsur pemerintah sekalipun.
Laporan : Indrawan
