BOGOR - TRANSJURNAL.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Resolusi Mahasiswa Bogor (RMB) melontarkan kritik keras terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bakti Pajajaran, Cibinong, Kabupaten Bogor. Mereka menyoroti dugaan pelanggaran hukum dalam pengadaan obat-obatan hingga penurunan kualitas pelayanan yang dinilai merugikan masyarakat.
Dalam pernyataan pers yang disampaikan pada Senin (15/12/2025), RMB menuding RSUD Bakti Pajajaran melakukan pengadaan obat-obatan yang diduga tidak memenuhi standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Praktik tersebut dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Tak hanya itu, RMB juga menyinggung persoalan keuangan rumah sakit, khususnya terkait utang yang disebut terus membengkak. Kondisi tersebut dinilai mencerminkan lemahnya tata kelola dan manajemen keuangan RSUD Bakti Pajajaran.
“Kami menemukan indikasi kuat adanya pelanggaran hukum dalam pengadaan obat-obatan di RSUD Bakti Pajajaran. Ini sangat membahayakan keselamatan pasien dan menunjukkan ketidakseriusan manajemen dalam mematuhi standar keselamatan,” ujar Mahdi, juru bicara RMB, saat menyampaikan pernyataan sikap.
Selain dugaan pelanggaran hukum, RMB juga menyoroti penurunan kualitas layanan rumah sakit. Mereka mencatat masih sering terjadi antrean panjang, keterbatasan fasilitas, serta sikap tenaga layanan yang dinilai kurang responsif terhadap kondisi pasien. Situasi tersebut disebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
RMB mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap pengelolaan RSUD Bakti Pajajaran. Mereka juga meminta agar pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran diberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.
Selain itu, RMB mengajak masyarakat untuk turut mengawasi kinerja RSUD Bakti Pajajaran dan tidak ragu menyampaikan keluhan apabila menemukan dugaan penyimpangan dalam pelayanan.
Kritik dari RMB ini menambah daftar sorotan publik terhadap RSUD Bakti Pajajaran. Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat juga menyampaikan keluhan serupa terkait kualitas layanan dan pengelolaan rumah sakit tersebut. Tekanan dari berbagai pihak diharapkan dapat mendorong RSUD Bakti Pajajaran melakukan pembenahan demi peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Laporan : Indrawan

