Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemda Koltim Tingkatkan Pelayanan Kesehatan untuk Menurunkan Angka Stunting

Wednesday 24 May 2023 | May 24, 2023 WIB Last Updated 2023-05-24T14:39:35Z

Ketgam: Kegiatan Rapat Kerja IBI di Aula Pemda Koltim dan kegiatan penanganan kasus Stunting di RSUD Kolaka Timur. (Ft,Ist)

KOLTIM - TRANSJURNAL.com -
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Timur dibawah pimpinan Abdul Azis SH MH terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakatnya dengan melibatkan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) serta instansi terkait untuk melakukan percepatan penurunan angka Stunting dan untuk memastikan kelangsungan hidup sehat seorang ibu dan anak.


Hal ini diungkapkan Plt Bupati Koltim Abdul Azis saat membuka Rapat Kerja Cabang l IBI di Kolaka Timur dengan Keberadaan bidan, sangat strategis untuk pembinaan, pelayanan dan pembangunan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Kolaka Timur.


Terlebih lagi, tugas pokok dan fungsi bidan itu merupakan garda terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Bidan harus menunjukkan perannya ditengah masyarakat, sebagai pelayan kesehatan perpanjangan tangan pemerintah disektor kesehatan, dalam menciptakan kesehatan ibu dan anak yang unggul, sehat dan berkualitas.


"Semoga tugas dan amanah yang diberikan kepada pengurus IBI Koltim, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, serta dapat menjadi mitra pemerintah dalam melakukan pembinaan dan tumbuh kembangnya kesehatan ibu dan anak, serta dapat terhindar dari stunting di daerah ini," kata Abdul Azis saat membuka Rapat Kerja IBI pekan kemarin.


Ia menghimbau, kepada seluruh pengurus IBI di Koltim segera membuat perencanaan, atur strategi dan bergerak cepat untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak secara berkualitas, terutama yang berada di pelosok desa dan kecamatan.



Sementara itu, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kolaka Timur tak ketinggalan dalam melakukan penanganan kasus stunting atau masalah pada tumbuh kembang anak, menjadi salah satu perhatian serius dengan menyediakan sistem dan pasilitas hingga dokter spesialis.


Terbukti, beberapa pekan lalu, Direktur Utama RSUD Koltim, dr. Abdul Munir Abu Bakar menggelar kegiatan penguatan sistem rujukan dan jejaring kasus Stunting dan Wasting  yang bertempat di Aula Lantai 2 RSUD Koltim dengan melibatkan sejumlah instansi terkait.


Ia menuturkan, acara ini dihadiri oleh Perwakilan Dinas Kesehatan Koltim, DPPKB Koltim, Dinas Sosial Koltim dan Puskesmas. Sebagai narasumber, adalah dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSUD Koltim dr Karina Goysal serta dokter spesialis anak, dr Sri Nindita, Sp.A, sebagai wujud upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap kasus stunting.


"Hasil diskusi dari pertemuan ini, menghasilkan pemahaman yang sama dari instasi terkait, betapa pentingnya intervensi yang harus dilakukan, bukan hanya pada balita yang telah mengalami stunting, tetapi juga keluarga, lingkungan, sumber air bersih, bantuan dan kepedulian pemerintah terhadap hal ini" tutur Abdul Munir.



Selain itu juga, pihak Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DPPKB Kolaka Timur turut andil dalam penanganan kasus Stunting, baru-baru ini telah melaksanakan kegiatan forum koordinasi percepatan penurunan Stunting tingkat Kabupaten Kolaka Timur dengan menghadirkan perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara.


Tujuan kegiatan itu, untuk penguatan komitmen, peran pemerintah pusat dan daerah serta mitra kerja dalam peningkatan akses, kualitas pelayanan, penggerakan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.


Kegiatan ini dihadiri oleh lbu Sitti Maryam, SE., M.Si selaku Ketua Tim Kerja Perencanaan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun Narasumber pada kegiatan ini yaitu Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Kolaka Timur.


Peserta kegiatan forum koordinasi percepatan penurunan Stunting tingkat Kabupaten Kolaka Timur diikuti oleh 25 orang peserta, yang terdiri dari Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (15 orang), PKB (5 orang), Dinas Kesehatan (1 orang), BAPPEDA (1 orang), dan Tenaga Gizi Lokus Stunting Ladongi, Lalolae dan Tinondo.


Percepatan penurunan stunting adalah setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor dipusat, daerah dan desa.


Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.


Pencegahan stunting terbaik sebaiknya dilakukan pada masa awal kehamilan. Orang tua disarankan untuk mulai menerapkan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat sedini mungkin. Dari awal masa kehamilan, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan zat besi dan asam folat untuk ibu. (Adv/Kesehatan)


Laporan : TJ

×
Berita Terbaru Update