KOLTIM - TRANSJURNAL.com - Hujan deras sejak pagi tak mampu meredam semangat ribuan peserta upacara di Lapangan Kelurahan Penanggo, Kecamatan Lambandia, Minggu (17/8/2025).
Lapangan berumput yang becek, payung-payung terbuka, hingga seragam basah kuyup menjadi saksi bagaimana semangat kemerdekaan tetap berkobar dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Kolaka Timur.
Di barisan peserta, terlihat jajaran Kantor Pertanahan Kabupaten Kolaka Timur berdiri tegap mengikuti setiap rangkaian upacara. Bersama instansi lain, mereka menyatu dalam suasana penuh khidmat.
Kehadiran Kantor Pertanahan ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen mendukung program pemerintah daerah serta menumbuhkan nasionalisme di lingkungan kerja.
Upacara yang dipimpin langsung Plt. Bupati Koltim, H. Yosep Sahaka, S.Pd., M.Pd., sebagai Inspektur Upacara berjalan dengan tertib. Meski hujan terus mengguyur, tidak satu pun peserta meninggalkan lapangan. Semua berdiri tegap saat Sang Saka Merah Putih dikibarkan oleh Pasukan Paskibraka yang dikomandoi Danki Serka I Nyoman Alit Saputra (Babinsa Koramil 1412-01 Tirawuta).
Komandan Upacara dipercayakan kepada Lettu Inf. Rabiul (Danramil 1412-06 Mowewe). Dengan lantang, ia memimpin jalannya prosesi hingga penghormatan terakhir kepada bendera pusaka.
"Momentum ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan tidak bisa digoyahkan, bahkan oleh hujan deras sekalipun," ujar salah seorang peserta upacara.
Upacara turut dihadiri Pj. Sekda Koltim, Dandim 1412 Kolaka, Kapolres Koltim, Ketua DPRD Koltim bersama wakil dan unsur pimpinan komisi, pimpinan BNN, perwakilan Kejaksaan Negeri Kolaka, hingga para tokoh pemekaran Koltim.
Selain itu, jajaran pejabat Pemda Koltim, camat, kepala desa, pimpinan organisasi, pelajar, hingga masyarakat umum memenuhi lapangan. Semuanya larut dalam suasana yang penuh haru sekaligus bangga.
Bagi Kantor Pertanahan Kolaka Timur, upacara HUT RI ke-80 ini bukan sekadar rutinitas. Peringatan kemerdekaan dijadikan refleksi untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Semangat ini sejalan dengan cita-cita kemerdekaan, memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Meski diguyur hujan, peserta upacara tidak surut langkah. Dari barisan siswa-siswi yang menggigil menahan dingin, hingga para pejabat yang seragamnya basah kuyup, semua menunjukkan tekad yang sama, menghormati jasa pahlawan dan merawat persatuan.
Sorak sorai warga yang menyaksikan dari pinggir lapangan pecah saat bendera Merah Putih berkibar diiringi lagu Indonesia Raya.
"Ini bukti bahwa cinta tanah air lebih kuat dari segala rintangan. Hujan ini justru menjadi simbol kesungguhan kita menjaga kemerdekaan," kata salah seorang tokoh masyarakat usai upacara.
Bagi Kantor Pertanahan Kolaka Timur, semangat itu diwujudkan lewat komitmen memberikan layanan terbaik dan berkeadilan bagi masyarakat. Sebab, membangun bangsa tak hanya melalui upacara, tetapi juga lewat kerja nyata sehari-hari.
Dan pagi itu, di Lapangan Penanggo yang basah oleh hujan, semangat kemerdekaan terbukti tetap menyala, tak lekang oleh cuaca, tak padam oleh rintangan.
Editor Redaksi
