JAKARTA - TRANSJURNAL.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan kembali menggulirkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) secara serentak di 23 kabupaten/kota pada Kamis (7/8/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, dari lokasi utama di Desa Candingasinan, Purworejo, Jawa Tengah.
"GEMAPATAS bukan sekadar seremoni, ini adalah ajakan nyata agar masyarakat aktif menjaga batas tanahnya. Pasang patok, anti cekcok, anti caplok," tegas Kepala Biro Humas dan Protokol ATR/BPN, Harison Mocodompis, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Gerakan ini merupakan bagian dari percepatan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), sekaligus edukasi publik tentang pentingnya memasang tanda batas tanah sebagai langkah awal kepastian hukum atas kepemilikan.
Adapun 23 kabupaten/kota yang ikut dalam pencanangan GEMAPATAS tahun ini tersebar di beberapa provinsi. Dari Jawa Tengah terdapat Purworejo, Banjarnegara, Kebumen, dan Wonosobo.
Sementara di Jawa Timur ada Blitar, Jombang, Lumajang, Malang, dan Pamekasan. Di Jawa Barat mencakup Bogor I, Bogor II, Cianjur, Cirebon, Pangandaran, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Kegiatan juga digelar di luar Jawa, yakni Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti (Riau), Banyuasin dan Pagar Alam (Sumsel), Ketapang (Kalbar), Tabalong (Kalsel), serta Kutai Kartanegara (Kaltim).
Melalui GEMAPATAS, kami ingin membangun budaya sadar batas dan gotong royong di tengah masyarakat. Ini langkah kecil untuk perlindungan besar," pungkas Harison.
Rilis