 |
| Salah satu Dump Truck pemuat Ubur-ubur yang melintas dari Kabaena Barat menuju Kabaena Timur tempat penampungan. (Ft. Izn) |
BOMBANA - TRANSJURNAL.com - Warga di Kecamatan Kabaena Timur dan Kabaena Tengah mengeluhkan bau menyengat yang muncul dari truk-truk bermuatan ubur-ubur yang melintas dari arah Kabaena Barat menuju tempat penampungan di Kabaena Timur.
Hilir-mudik kendaraan tersebut membuat aktivitas masyarakat terganggu karena tumpahan air muatan yang tercecer di sepanjang jalan poros Kabaena.
Keluhan memuncak pada Selasa (18/11/2025), ketika aroma tajam dari tumpahan air ubur-ubur disebut semakin parah. Beberapa warga bahkan mengalami mual hingga muntah.
"Setiap kali mobil muatan ubur-ubur lewat depan rumah, langsung bau sekali. Anak saya sampai muntah-muntah karena air tumpahannya itu," ujar seorang warga Kabaena yang enggan disebut namanya.
Gangguan serupa dialami pengendara yang melintas di jalur Ulungkura-Wumbuburo. "Di pendakian Lampau Manu banyak tumpahan ubur-ubur. Baunya sangat tidak sedap, saya hampir muntah waktu lewat," kata seorang pengguna jalan.
Di Desa Balo, warga sudah beberapa kali menghentikan laju truk bermuatan ubur-ubur. Mereka menilai pengangkutan dilakukan melebihi kapasitas sehingga air dari truk kerap tumpah saat melewati jalur menanjak.
"Ini muatan berlebihan. Makanya tiap pendakian airnya tumpah. Saya sudah coba koordinasi dengan pengusaha ubur-ubur, tapi belum ada respons," ungkap seorang tokoh masyarakat.
Warga mendesak pemerintah daerah segera turun tangan, baik dengan menertibkan muatan maupun memastikan standar kebersihan dipenuhi. Mereka khawatir tumpahan air ubur-ubur yang dibiarkan dapat menimbulkan masalah kesehatan dan mencemari lingkungan.
Laporan : Izan
