BOGOR - TRANSJURNAL.com - Kondisi rumah tidak layak huni dialami Adin Kusnandar (45), warga Kampung Bojong RT 02/RW 08, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Rumah yang ditempati bersama istri dan anak-anaknya itu dilaporkan sudah lapuk dimakan usia, kerap bocor saat hujan, dan dikhawatirkan roboh sewaktu-waktu. Kondisi tersebut dikeluhkan keluarga Adin pada Sabtu (27/12/2025).
Istri Adin, Sri, mengatakan rumah yang mereka tempati telah puluhan tahun berdiri dan kini mengalami kerusakan parah. Selain atap bocor, sejumlah plafon terlihat membusuk dan rapuh akibat sering terpapar air hujan. "Kalau hujan deras, air masuk ke dalam rumah. Plafon juga sudah banyak yang rusak," ujarnya.
Kondisi itu turut berdampak pada anak mereka, Sakira, yang disebut sering mengalami trauma setiap kali hujan turun deras. Sakira takut rumahnya roboh dan menimpa seluruh anggota keluarga. Kekhawatiran tersebut semakin terasa karena Sri kerap tinggal sendiri bersama anak-anaknya saat malam hari, sementara Adin bekerja sebagai petugas keamanan di Pasar Rakyat Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Tak hanya mengalami kerusakan bangunan, keluarga ini juga disebut tidak memiliki dapur dan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK). Untuk buang air besar, mereka terpaksa menggunakan toilet darurat di atas kali. Mirisnya, keluarga Adin mengaku belum pernah menerima bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan lainnya.
Keluhan tersebut mendapat respons cepat dari Wali Kota Bogor, Dedi Rachim. Saat dikonfirmasi, Dedi langsung menginstruksikan Dinas Sosial Kota Bogor melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk turun langsung ke lokasi dan memverifikasi kondisi warga. Tim TRC yang didampingi RT dan RW setempat kemudian bergerak ke lokasi menindaklanjuti laporan dari awak media.
Dedi juga menyarankan agar keluarga tersebut direlokasi sementara ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) guna menghindari risiko yang tidak diinginkan. Selain itu, ia meminta dinas terkait memberikan perhatian serius dan penanganan segera terhadap kondisi warga tersebut.
Sementara itu, Adin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bogor, khususnya Wali Kota Bogor, atas respons cepat yang diberikan.
Ia berharap penyaluran bantuan sosial, termasuk PKH, dapat dilakukan secara adil tanpa pandang bulu agar tidak terjadi kesenjangan sosial. Adin juga meminta agar pemerintah memprioritaskan bantuan perbaikan rumahnya demi keselamatan keluarganya.
Laporan : Indrawan
