BOGOR - TRANSJURNAL.com - Pemerintah Kabupaten Bogor merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 dengan sangat meriah di Stadion Pakansari Cibinong pada Selasa, 7 Mei 2024. Acara yang dihadiri oleh ratusan pelajar SMP ini diwarnai dengan berbagai pentas seni, termasuk tarian kolosal. Namun, di balik kemeriahan tersebut, terdapat ironi mendalam mengenai tingginya angka putus sekolah di wilayah ini.
Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan puncak peringatan Hardiknas tahun ini, yang dihadiri oleh seluruh stakeholder pendidikan di Kabupaten Bogor. "Kami memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada seluruh jajaran karena banyaknya pentas seni yang dibawakan oleh siswa-siswi," ungkap Asmawa.
Namun, Asmawa juga mengakui bahwa kualitas pendidikan di Bumi Tegar Beriman masih menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi pemerintah setempat. “Masalah kualitas memang masih menjadi ikhtiar kita bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten Bogor,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal, mengakui bahwa angka putus sekolah di wilayah ini sangat tinggi, berkisar antara 1 hingga 5 persen. Bambang menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan telah berkomunikasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan merumuskan strategi penanganan. “Kasus ini menjadi garapan kita untuk bisa meningkatkan angka rata-rata nilai sekolah,” ujar Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menyatakan rencana koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disducapil) serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, untuk meminimalisir kasus anak putus sekolah. Langkah ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan di Kabupaten Bogor, sejalan dengan tema merdeka belajar yang digaungkan pada peringatan Hardiknas tahun ini.
Laporan : Indrawan
