Kantor Koni Kabupaten Bogor. (Ft.idr)
BOGOR - TRANSJURNAL.com - Gelombang pemecatan terjadi di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor. Sebanyak 16 pengurus resmi dicopot dari jabatannya. Yang menarik, empat di antaranya diketahui merupakan bagian dari tim sukses yang mengantarkan Rudy Susmanto menjadi Bupati Bogor.
Salah satu nama yang mencuat dalam pemecatan tersebut adalah Fitri Putra Nugraha, atau akrab disapa Nungki, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris KONI Kabupaten Bogor. Nungki diketahui merupakan putra dari mantan Bupati Bogor dan merupakan salah satu figur kuat di lingkaran kekuasaan lokal.
Pemecatan ini disebut dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa melalui mekanisme rapat pleno, seperti diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Hal ini dibenarkan oleh salah satu sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
"Pemecatan ini tidak melalui rapat pleno, tidak sesuai prosedur organisasi. Banyak pengurus kaget, dan ini bikin gaduh internal KONI," ujar sumber tersebut kepada awak media, Selasa (7/5/2025).
Situasi ini memunculkan spekulasi liar di kalangan internal dan pemerhati politik lokal. Tidak sedikit yang menilai, langkah ini mengindikasikan adanya friksi politik di tingkat elit, khususnya antara dua figur sentral di Kabupaten Bogor, Bupati Rudy Susmanto (RS) dan tokoh senior JA (inisial).
"Pertanyaan besar sekarang adalah: apakah ini tanda keretakan antara kubu JA dan RS? Karena yang dipecat bukan sembarang orang, mereka bagian dari barisan pendukung kuat saat Pilbup lalu," lanjut sumber yang juga merupakan pengurus cabang olahraga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak KONI Kabupaten Bogor terkait alasan pemecatan massal tersebut. Begitu pula dengan pihak Pemkab Bogor maupun Bupati Rudy Susmanto, yang belum memberikan pernyataan terkait polemik ini.
Situasi ini diprediksi akan terus berkembang, mengingat KONI merupakan lembaga strategis dalam pembinaan olahraga sekaligus sering kali menjadi ladang tarik menarik kepentingan menjelang pemilihan daerah.
Laporan : Indrawan
